Minggu, 06 Mei 2012

Interaksi Belajar Mengajar

A. Pengertian Interaksi Belajar Mengajar
Menurut Winarno Surakhmad Interaksi ialah: Istilah Yang Menggambarkan Hubungan Aktif Dua Arah Antara Pendidik Dengan Anak Didik”[1]
Menurut Abu Achmadi dan Shuyadi, 1985 : 47 Interaksi adalah suatu gambaran sehubungan aktif dua arah antara guru dan anak didik yang berlangsung dalam ikatan tujuan pendidikan.

“Interaksi adalah saling mempengaruhi, hubungan timbal balik antara pihak tertentu misalnya antara guru dan murid”. [2]

Ada beberapa pengertian belajar secara makro maupun mikro, dilihat dalam arti luas ataupun arti khusus dalam pengertian luas, belajar dapat diartikan, sebagai kegiatan Psiko Fisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Dalam arti sempit, belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagai kegiatan terbentuknya kepribadian seutuhnya.

Pengertian belajar menurut buku Departemen Agama RI ialah Cr seseorang yang dinyatakan dalam perilaku berarti bahwa hash belajar mengajar adalah selalu dinyatakan dalam perubahan tingkah laku.. baik berupa pengalaman teoritis maupun hasil latihan”.[3]

Menurut Gagne ada dua definisi belajar yaitu :
  1. Belajar ialah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku;
  2. Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang di peroleh dari intuksi” [4]
Mulai masa bayi manusia mengadakan interaksi dengan lingkungan, tetapi baru dalam bentuk “sensori-motor coordination”. Kemudian ia mulai belajar berbicara dengan menggunakan bahasa. Kesanggupan untuk menggunakan bahasa ini penting artinya untuk belajar.

Pendapat Piaget mengenai perkembangan proses mengajar pada anak-anak adalah sebagai berikut:
  • Anak mempunyai struktur meneral yang berbeda dengan orang dewasa. Mereka bukan merupakan orang dewasa dalam bentuk kecil, mereka mempunyai cara yang khas untuk menghayati dunia sekitarnya maka memerlukan pelayanan tersendiri dalam belajar.
  • Perkembangan mental pada anak melalui tahap-tahap tertentu menurut suatu urutan yang sama bagi semua anak.
  • Walaupun berlangsungnya tahap-tahap perkembangan itu mulai suatu urutan tertentu, tapi jangka waktu untuk berlatih dari suatu tahap ke tahap yang lain tidaklah selalu sama pada setiap anak.
  • Perkembangan mental anak dipengaruhi oleh 4 Faktor, yaitu:
  1. Kemasakan
  2. Pengalaman.
  3. Interaksi sosial
  4. Equilibration ( proses dari ketiga faktor di atas di atas sama- sama untuk membangun dan memperbaiki struktur mental).
  • Ada 3 tahap perkembangan , yaitu :
  1. Berpikir secara intuitif = 4 tahun
  2. Beroperasi secara konkret = 7 tahun
  3. Beroperasi secara formal = 11 tahun.[5]
Perlu diketahui pula bahwa dalam perkembangan intelektual terjadi proses yang sederhana seperti melihat. menyentuh, menyebut nama benda dan sebagainya, dan adaptasi yaitu suatu rangkaian perubahan yang terjadi pada tiap individu sebagai hasil interaksi dengan dunia sekitarnya.

Definisi dari DeQueliy dan Gazali : mengajar adalah menemukan pengetahuan pada seseorang dengan cara paling singkat dan tepat. Guru kurang memperhatikan bahwa diantara siswa ada perbedaan individual, sehingga memerlukan pelayanan yang berbeda-beda. Bila semua siswa di anggap sama kemampuannya dan kemajuannya, maka bahan pelajaran yang di berikan pun akan sama pula. Hal itu bertentangan dengan kenyataan.[6]

Alvin W. Howard, memberikan Definsi mengajar yang lebih lengkap. Pendapat alvin : “Mengajar adalah suatu aktivitas untuk mencoba penolong, membimbing seseorang untuk untuk mendapatkan, mengubah atau mengembangkan skill, attitude, Ideals ( cita-cita ), appreciations ( penghargaan ) dan knowledge.”[7]

A. Morrison D.Mc. Intyre memberikan Definisi mengajar adalah Aktivitas Propisional yang unik. Dalam mengajar dapat membuat kesimpulan-kesimpulan umum yang tidak berguna, keberasilan dan kejatuhannya samar-samar, dan sukar di ketahui juga berlangsungnya teknik belajar yang tidak tepat untuk di jelaswkan. Kemungkinan lain yang dapat diamati ialah memberikan model teori dan teknik assessment yang sesuai, dan banyak aspek mengajar yang dilukiskan dengan cara yang dibimbing oleh hal-hal yang praktis, pribadi guru banyak berbicara.[8]

Departemen Agama RI mengartikan mengajar itu adalah: “Mengajar adalah sebagai kegiatan interaksi antara guru dengan siswa untuk menambah atau mewariskan pengetahuan atau kecakapan, kebudayaan dan dapat pula diartikan sebagai kegiatan membimbing dan mengarahkan siswa untuk memperoleh pemahaman dan kemampuan memecahkan problem yang dihadapinya”[9]

Mengajar Merupakan suatu perbuatan yang memerlukan tanggung jawab moral yang berat. Karena keberhasilan pendidikan pada siswa sangat bergantung pada pertanggung jawaban guru dalam melaksanakan tugasnya.

Mengajar merupakan suatu proses yang kompleks. Banyak kegiatan maupun tindakan harus dilakukan, terutama bila diinginkan hasil belajar lebih baik pada seluruh siswa. O1eh karena itu rumusan pengertian mengajar tidaklah sederhana. Dalam arti membutuhkan rumusan yang dapat meliputi keseluruhan Kegiatan dan tindakan dalam perbuatan mengajar itu sendiri.[10]

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, mengajar adalah “memberi Pelajaran”[11] “Teaching is the guidance of learning”, mengajar adalah bimbingan kepada anak didik dalam proses belajar.[12] Abdul Kadir Munsyi memberikan batasan pengertian mengajar adalah “memberikan ajaran-ajaran berupa ilmu pengetahuan kepada seorang atau beberapa orang, agar mereka dapat memiliki dan memahami ajaran-ajaran tersebut”.[13]

Jadi yang dimaksud dengan pengertian di atas adalah bahwa belajar mengajar adalah suatu kegiatan merubah tingkah laku seseorang. Sedangkan mengajar adalah suatu aktivitas guru dalam mengorganisasikan/mengatur lingkungan untuk membimbing siswa/anak didik, baik secara individu maupun kelompok dalam kegiatan belajar, disertai dengan penyampaian kebudayaan yang berupa pengetahuan dan pengalaman-pengalaman serta kecakapan kepada anak didik. 

B. Proses Interaksi Belajar Mengajar 
Didalam proses interaksi antara guru dan murid dalam ke belajar mengajar dibutuhkan sejumlah komponen-komponen atau unsur yang harus ada didalamnya, dimana komponen-komponen itu saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lainnya.

Dalam proses interaksi belajar mengajar, anak didik dipandang. bukan hanya sebagai objek pengajaran melainkan juga sebagai Oleh karena itu inti dan proses pengajaran tidak lain adalah ad aktifitas belajar siswa/anak didik dalam mencapai tujuan atau dengan perkataan lain bahwa dalam proses pengajaran atau proses interaksi belajar mengajar yang menjadi persoalan terutama adalah adanya proses belajar mengajar anak yaitu proses dimana anak didik berubah tingkah lakunya melalui berbagai pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya.

Dalam proses interaksi antara guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar dibutuhkan sejumlah komponen-komponen yang harus ada didalamnya, dimana komponen-komponen itu saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya.

Menurut Muhammad Ali (dalam proses belajar mengajar) keseluruhan komponen-komponen saling berinteraksi dan berhubungan, bersama diarahkan untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu menganalisis sistem pengajaran kita harapkan kepada pertanyaan sebagai berikut:
  1. Tujuan apa yang hendak dicapai
  2. Bahan pelajaran apa yang dipelajari siswa agar dapat mencapai tujuan
  3. Metode mengajar apa yang efektif untuk mengantarkan siswa mencapai tujuan
  4. Alat pengajaran apa yang relevan untuk membantu mencapai tujuan.
  5. Bagaimana melakukan evaluasi untuk menilai keberhasilan pencapaian tujuan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar